OLEH : ACEHKITA.COM
Nurmala, meratap tepat di ambang jeruji besi. Bulir air mata mengalir mengiring isaknya tersedu. Dalam
kurungan, T Zulfan Nurdin Zakaria, 33 tahun, hanya menunduk dengan
wajah pucat pasi. Peluh masih mengalir di sekujur wajahnya.
“Kenapa kamu lakukan itu?” tanya Nurmala, sambil menjulur tangannya
ke dalam jeruji mengusap tubuh Zulfan. Dalam sel tahanan Pengadilan
Negeri Banda Aceh, putra ketiganya itu diam membisu. “Ibu tak sanggup
begini.”
Nurmala tak menyangka, Zulfan menggandakan pilunya. Padahal, tadinya
ia ingin memberi semangat untuk putranya. Tak lupa ia membawa bekal
makanan yang dibungkus dalam plastik untuk Zulfan. “Walaupun jahat
sekalipun dia tetap anak saya,” sebut warga Peuniti, Banda Aceh itu,
Selasa (14/4).
Sebelumnya, Zulfan tersangka kasus pencurian sepeda motor itu, sempat
melarikan diri dari mobil tahanan yang menghantarnya menuju
persidangan, pukul 11.45 WIB tadi.
Polisi berhasil menangkap kembali tersangka di depan bank Mandiri, di
jalan Diponegoro Banda Aceh. Aksi kejar-kejaran antara polisi dan
tersangka mengagetkan warga. Apalagi Polisi melepaskan beberapa kali
tembakan peringatan.
Beberapa tukang becak, juga membantu polisi untuk membekuk tersangka.
“Kami sempat terkejut, ada yang teriak maling,” kata Abdullah, salah
seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Kamaruzzaman, Kejari Banda Aceh, menyebutkan, ini merupakan persidangan kedua. Zulfan terlibat kasus pencurian sepeda motor dan handphone.
“Setelah diturunkan dari mobil tahanan mau dibawa ke ruang tahanan
sementara. Melihat situasi yang memungkinkan dia lompat dan melarikan
diri,” sebutnya.
Zulfan mengaku melarikan diri karena stres di penjara. Dia mengeluhkan sakit di badannya. “Nggak tahan udah sakit semua badan di penjara, nggak sanggup saya sendiri. Tolong bebaskan saya,” harapnya.[ms][Acehkita.com]
0 komentar:
Posting Komentar