OLEH : THEGLOBEJURNAL.COM
Air terjun Blang Kulam, salah satu tempat wisata terindah di Aceh
Utara, disamping para pengunjung bisa menikmati wisata alam, juga
tersedia fasilitas pemandian seperti ban dan bentuknya seperti kolam
renang, serta di kelilingi batu-batuan besar. Airnyapun sangat bening
dan sejuk untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.
Blang Kulam letaknya sekitar 50 KM jarak dari jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari kota Lhokseumawe karena kondisi jalan yang buruk, setengah perjalanan aspal dan setengah lagi menjelang sampai ke tempat akan mendapatkan jalan batu. Namun anda tidak usah khawatir, meskipun jalannya kurang nyaman, tetapi anda tidak akan terasa karena anda bisa menikmati pohon kelapa sawit yang berjejer disekeliling disepanjang perjalanan.
Dalam perjalanan anda akan menemukan kesan tersendiri, karena disana melalu bukit-bukit mendaki dan menuruni gunung akan anda alami dalam perjalanan. Kalau suasana tidak sedang hujan, ada sebagian pengunjung mengambil jalan alternative, yaitu disela-sela jejeran kelapa sawit, ada jalan kecil sengaja dibuat oleh tukang kebun untuk mobil angkut kelapa sawit saat panen. Jalan tersebut dapat dimanfaatkan pengunjung karena rata tapi kalau sedang musim hujan, jalan alternative itu menjadi becek.
Setelah sampai disana anda bisa mendapatkan perlayanan yang baik, disamping tempat parkir kendaraan yang aman, juga bagi yang mau shalat juga tersedia mushala yang luas. Soal uang yang harus anda sediakan, cukup membayar uang parkir Rp 5.000 dan untuk tiket masuk Rp 2.000 sebagai dana keamanan dan kebersihan untuk petugas disana.
Blang Kulam letaknya sekitar 50 KM jarak dari jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari kota Lhokseumawe karena kondisi jalan yang buruk, setengah perjalanan aspal dan setengah lagi menjelang sampai ke tempat akan mendapatkan jalan batu. Namun anda tidak usah khawatir, meskipun jalannya kurang nyaman, tetapi anda tidak akan terasa karena anda bisa menikmati pohon kelapa sawit yang berjejer disekeliling disepanjang perjalanan.
Dalam perjalanan anda akan menemukan kesan tersendiri, karena disana melalu bukit-bukit mendaki dan menuruni gunung akan anda alami dalam perjalanan. Kalau suasana tidak sedang hujan, ada sebagian pengunjung mengambil jalan alternative, yaitu disela-sela jejeran kelapa sawit, ada jalan kecil sengaja dibuat oleh tukang kebun untuk mobil angkut kelapa sawit saat panen. Jalan tersebut dapat dimanfaatkan pengunjung karena rata tapi kalau sedang musim hujan, jalan alternative itu menjadi becek.
Setelah sampai disana anda bisa mendapatkan perlayanan yang baik, disamping tempat parkir kendaraan yang aman, juga bagi yang mau shalat juga tersedia mushala yang luas. Soal uang yang harus anda sediakan, cukup membayar uang parkir Rp 5.000 dan untuk tiket masuk Rp 2.000 sebagai dana keamanan dan kebersihan untuk petugas disana.
Mungkin
bagi anda yang belum pernah datang, anda akan terbayang bahwa tempatnya
ditengah-tengah hutan jauh dari kota, dan sulit mendapatkan makanan
yang layak makan. Nah, yang ini juga tidak perlu khawatir harus bawa
makanan yang banyak dari rumah, disana ada dijual nasi goreng, mie
goreng dan bermacam minuman tersedia.
Setiba anda disana, akan mengalami kesulitan sedikit, yaitu naik dan turun ratusan anak tangga, itu akan membuat anda sedikit pegal-pegal, tetapi bisa jadi buat olah raga, atau bisa sebagai pemanasan sebelum anda nyemplung ke kolam karena anda akan berkeringat.
Hasballah (50) pengelola tempat tersebut mengatakan dulu pada tahun 90-an, air terjun Blang Kulam pernah maju didatangi oleh turis dari manca negara, sekarang saja masih terlihat sisa-sisa kejayaan tempat tersebut yaitu bekas bangunan WC dan tembok-tembok yang telah ditutupi belukar.
Selain itu katanya lagi pada tangga-tangga itu ada terpasang pegangan saat naik turun tangga supaya tidak jatuh ke jurang. Pada masa konflik aktifitas Blang Kulam pun tersendat, dan pegangan dicuri satu persatu oleh orang tidak dikenal, sehingga tidak tersisa satupun. Selain itu dulu ada diadakan acara yang diisi band dari artis-artis papan atas Indonesia.
Setiba anda disana, akan mengalami kesulitan sedikit, yaitu naik dan turun ratusan anak tangga, itu akan membuat anda sedikit pegal-pegal, tetapi bisa jadi buat olah raga, atau bisa sebagai pemanasan sebelum anda nyemplung ke kolam karena anda akan berkeringat.
Hasballah (50) pengelola tempat tersebut mengatakan dulu pada tahun 90-an, air terjun Blang Kulam pernah maju didatangi oleh turis dari manca negara, sekarang saja masih terlihat sisa-sisa kejayaan tempat tersebut yaitu bekas bangunan WC dan tembok-tembok yang telah ditutupi belukar.
Selain itu katanya lagi pada tangga-tangga itu ada terpasang pegangan saat naik turun tangga supaya tidak jatuh ke jurang. Pada masa konflik aktifitas Blang Kulam pun tersendat, dan pegangan dicuri satu persatu oleh orang tidak dikenal, sehingga tidak tersisa satupun. Selain itu dulu ada diadakan acara yang diisi band dari artis-artis papan atas Indonesia.
Namun
ada peristiwa rutin yang sedikit mengerikan selalu terjadi disana.
Tetapi anda tidak usah khawatir asal anda berhati-hati saja. Kata
Hasballah hampir setiap tahunnya ada satu orang yang hilang. Terkadang
tenggelam tidak bisa bangun lagi, dan ada juga yang terantuk dengan batu
saat melompat dari atas ke air mengenai batu.
Hasballah menceritakan salah satu kejadian di masa lalu. Dulu pernah tenggelam seorang anak muda ke dasar kolam kemudian datang tim dari PT Arun untuk menyelam ke dasar kolam, dan akhirnya yang bersangkutan didapat sudah menjadi mayat. Anda bisa menghindari hal itu dengan berhati-hati menikmati dinginnya air Blang Kulam.
Saat PT Arun masih aktif banyak sekali turis asing yang datang hampir setiap hari mengunjungi Blang Kulam. Namun sekarang Arun sudah kurang aktif, bule-bule itupun tidak ada lagi yang datang.
Namun kini Blang Kulam sudah mulai menggeliat kembali. Kalau bukan kita yang menghidupkan, siapa lagi...[THEGLOBEJURNAL.COM]
Hasballah menceritakan salah satu kejadian di masa lalu. Dulu pernah tenggelam seorang anak muda ke dasar kolam kemudian datang tim dari PT Arun untuk menyelam ke dasar kolam, dan akhirnya yang bersangkutan didapat sudah menjadi mayat. Anda bisa menghindari hal itu dengan berhati-hati menikmati dinginnya air Blang Kulam.
Saat PT Arun masih aktif banyak sekali turis asing yang datang hampir setiap hari mengunjungi Blang Kulam. Namun sekarang Arun sudah kurang aktif, bule-bule itupun tidak ada lagi yang datang.
Namun kini Blang Kulam sudah mulai menggeliat kembali. Kalau bukan kita yang menghidupkan, siapa lagi...[THEGLOBEJURNAL.COM]
0 komentar:
Posting Komentar